menulis teks observasi



Menulis II
Teks Observasi (SMA)
Description: Description: D:\My Documents\SITI\My Pictures\Gambar\Unsri.jpg



Disusun Oleh :
Nama                          : RIZKA PERMATA SARI
NIM                            : 06021181320002
Mata Kuliah               : Menulis II
Dosen Pembimbing     : 1. Dra. Hj. Sri Inderawati, M.Pd (195907121986032001)
                                      2. Ernalida, S.Pd, M.Hum (196902151994032002)
Program Studi            : Bahasa dan Sastra Indonesia


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015

Materi Bahan Ajar

Laporan Observasi tentang Kegiatan di Lingkungan Sekitar

Di dunia ini banyak peristiwa menarik yang dapat diobservasi. Dari acara marching band yang meriah hingga bencana alam yang merugikan, semuanya dapat diobservasi. Hasil observasi ini kemudian dapat dilaporkan menjadi laporan hasil observasi. Laporan ini menjadi materi informasi yang sangat berguna bagi khalayak.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari laporan hasil observasi. Bagaimanakah struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi? Apakah bedanya teks hasil observasi dengan jenis teks lainnya? Bagaimana pula caranya menganalisis dan mengevaluasi teks laporan hasil observasi? Mari kita pelajari bersama-sama.

A.    Memahami Struktur dan Kaidah Laporan Observasi


Rounded Rectangle: Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, jalan Badaksinga, Minggu (12/8). Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, meyusuri jalan Ir. H. Juanda,menuju Bandung Indah Plaza (BIP).
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok, paling depan deretan siswi-siswi imut. Mereka asik memainkan mayoret, melakukan koreografi menggunakan benderanya masing-masing. Kelompok mayoret ini diikuti marching band, disusul dengan sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbasis dalam “selimut” berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung.
 












Anda mendapatkan informasi setelah membaca teks di atas, bukan? Informasi tersebut berupa pelaksanaan karnaval yang dilakukan oleh ratusan pelajar. Oleh karena itulah, paragaf-paragraf di atas diklasifikasikan ke dalam jenis laporan. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik laporan, yakni teks yang bertujuan memberikan pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca. Karakteristik lainnya dari suatu laporan adalah dipenuhinya teks itu dengan fakta. Perhatiakan saja paragraf pertama pada teks di atas, setiap kalimat dalam paragraf itu berupa fakta:

1.      Sekitar dua ratus pelajar SMA/SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, Jalan Badaksinga, minggu (12/8) (fakta).
2.      Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, menyusuri Jalan Ir. H. Juanda, menuju Bandung Indah Plaza (BIP) (fakta).

Berdasarkan contoh-contoh di atas, laporan observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang. Misalnya contoh di atas menggambarkan keadaan tempat.
b.      Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.

Fakta-fakta dari hasil observasi akan lebih jelas dan menarik apabila disertai dengan gambar yang berupa tabel, grafik, atau bagan. Gambar tersebut juga berfungsi memantu penjelasan fakta di samping menjadikan suatu laporan itu lebih menarik.

Sebuah laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan hasil membaca atau pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering disebut paper yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran dan penyusunannya bisa berupa hasil kajian hasil observasi lapangan.
Makalah disajikan dalam bagian-bagian berikut: pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.
a)      Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahasa dan biasanya meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian masalah, dan sistematika pembahasan.
b)      Pembahasan
Bagian ini menguraikan tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban terhadap masalah yang diajikan yang dilengkapi oleh data lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis sendiri. Bagian ini boleh saja terdiei lebih dari satu bagian.
c)      Penutup (simpulan)
Bagian ini bukalah ringkasan isi. Simpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian pembahasan. Damal mengambil simpulan tersebut, panulis harus mengacu paca permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.

Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan observasi dibentuk oleh struktur dan kaidah berikut:
1.      Struktur laporan observasi berupa teks yang tersusun secara baku dan lengkap, yakni merncakup pendahulan, pembahasan dan simpulan. Teks itu dapat pula dilengkapi dengan kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.
2.      Kaidah laporan observasi menyajikan sejumlah fakta sebagai hasil pengamatan lapangan. Fakta tersebut dapat dilengkapi dengan gambar grafis, seperti tabel, grafik, dan bagan.

B.     Membangingkan Laporan Hasil Observasi dengan Jenis Teks Lainnya

Perhatikanlah kedua teks di bawah ini.
Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, jalan Badaksinga, Minggu (12/8). Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, meyusuri jalan Ir. H. Juanda,menuju Bandung Indah Plaza (BIP).
Aduh, hari ini aku harus belajar untuk ujian matematikan besok. Pulang sekolah ada janji mau kerja kelompok biologi. Tugas prakarya bahasa Indonesia belum selesai lagi, bagaimana nih?


Kedua teks yang telah Anda baca di atas memliliki karakter yang berbeda, bukan? Teks yang pertama menyajikan fakta-fakta tentang adanya suatu peristiwa ataupun kejadian. Sementara itu, teks kedua berisi pendapat-pendapat ataupun saran-saran. Teks yang pertama itulah yang dikategorikan sebagai laporan. Dikategorikan demikian karena di dalmnya tersaji sejumlah fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks yang berupa laporan berisikan sejumlah fakta. Sementara itu, teks yang di luar kategori tersebut wujudnya bukan fakta, melainkan hanya berupa pendapat-pendapat atau saran-saran, imajinasi, atau sesuatu yang lain.
Pemilihan kata merupakan syarat lain yang harus diperhatikan dalam suatu penyajian laporan. Kata-kata dalam laporan berbeda dengan yang biasa digunakan pada teks lain, misalnya anekdot .Laporan menyaratkan penggunaan kata yang berbeda dengan yang biasa duigunakan dalam karya sastra atau kata-kata sehari-hari. Kata-kata dalam sebuah laporan harus lugas, terbebas dari makna kias.
1.      Makna lugas atau makna denotatif adalah makna yang mengalami perubahan ataupun pernambahan. Makna itu sesuai dengan konsep asalnya. Lugas dalam hal ini disebut juga ‘makna asal’. Makna iknilah yang harus digunakan dalam karya ilmiah. Sebagai conth, apanbila digunakan kata panas, maka makna panas dalam karangan ilmiah berarti ‘suhu’ dan tidak boleh bermakna lain.
2.      Makna kias atau makna konotasi adalah makna yang berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan. Berdasarkan perasaan atau pikirannya, sesorang melakukan penambahan-penambahan makna, baik itu yang berupa pengiasan ataupun perbandingan dengan benda atau hal lainnya. Misalnya, dalam makna kias, kata panas bisa bermakna lain-lain.
Contoh:
1)      Setelah dia bicara, diskusi itu semakin panas.
2)      Hatiku panas mendengar ocehan orang itu.
Makna kata panas dalam kedua kalimat di atas bukan berarti ‘suhu’, melainkan berarti ‘marah’ atau emosi.

Semua laporan harus menghindari penggunaan kata-kata seperti itu. Kata-kata yang digunakan dalam laporan harus bersifat apa adanya agar jelas maksudnya. Oleh karena itu, dalam laporan banyak dijumpai definisi. Maksudnya tidak lain untuk menjelaskan suatu kata atau konsep agar diperoleh keajegan makna dan dapat menghindari kesimpangsiuran maksud antara penulis dengan pembacanya.
Jenis Teks
Ragam Bahasa
1.      Laporan
Lugas, baku
2.      Karya tulis
Bahasa sastra, konotatif, ada rekayasa.
3.      Anekdot
Bahasa sehari-hari

Penulisan laporan tidak bisa lepas dari penggunaan istilah baik itu istilah yang berhubungan dengan kegiatan observasi maupun dalam bidang penulisan laporan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan kegiatan observasi, akan mucul istilah-istilah metodologi, populasi, asumsi, dan sebagainya. Apabila bidan pembahasannya dalah persoalan kependudukan, akan muncul istilah-istilah seperti natalistas, mortalitas, migrasi, dan angkat pengangguran. Sementara itu, apabila pembahasan atau hal yang diobservasi itu berkenaan dengan bidang kependidikan, munculah istilah siswa, kurikulum, pembelajaran, dan sejenisnya.






Contoh teks observatif dari internet :
Jalak Bali
Burung adalah mahluk mekanis dengan segala keindahannya, yang memiliki peranan penting dalam ekosistem, mereka membantu penyebaran dan menyuburkan tanaman, sehingga bumi menjadi hijau. Secara ilmiah burung digolongkan dalam hewan kelas aves yang terdapat sekitar belasan ribu spesies di seluruh dunia. Di Indonesia terdapat sedikitnya 1.500 jenis burung. Dari jumlah tersebut tidak sedikit yang terdaftar dalam kategori terancam punah (Critically endangered), salah satunya burung Jalak bali. Kepunahan tersebut disebabkan oleh berbagai hal seperti populasi burung yang sedikit, tingkat perburuan liar yang semakin tinggi.
Jalak Bali yang bernama latin Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak bali turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.
Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.
Saat ini populasi jalak bali lebih banyak yang hidup di penangkaran (sekira 1.000 ekor) daripada di alam liar. Hal ini tentu saja merupakan salah satu usaha mencegah kepunahan. Salah satu pusat penangkaran jalak bali didirikan sejak 1995, berada di kawasan Buleleng, Bali. Keberadaan hewan endemik yang dilindungi undang-undang ini juga termasuk jenis satwa dalam penangkaran di  sejumlah kebun binatang di seluruh dunia.
Perlindungan hukum untuk menyelamatkan burung maskot Bali ini ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, jalak bali ditetapkan sebagai satwa langka yang nyaris punah dan tidak boleh diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam). Selain itu, kasus jalak bali juga tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 dan ada dalam kententuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990. Ketentuan ini berisi perihal denda dan hukuman bagi mereka yang dengan sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi ini.

Contoh teks observatif rizka :

Degradasi Spirit Kepemudaan
Kenakalan remaja menjadi masalah yang butuh perhatian serius dari orang tua, guru serta pihak-pihak lainnya . M. Gold dan J. Petronio dalam (Sarwono, 2001) mengartikan kenakalan remaja sebagai tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatan itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman. Keputusan Menteri Sosial (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996) menyebutkan anak nakal adalah anak yang berperilaku menyimpang dari norma-norma sosial, moral dan agama, merugikan keselamatan dirinya, mengganggu dan meresahkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta kehidupan keluarga dan atau masyarakat
Kondisi pemuda saat ini sangat menentukan kemajuan bangsa pada masa yang akan datang. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa pemuda adalah jantung dari sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Sayangnya jika dibaratkan, kondisi pemuda indonesia saat ini ibarat telur diujung tanduk. Derasnya arus globalisasi membuat mereka hidup bebas ala barat dan melupakan tata kehidupan yang bermoral dan bermartabat yang mengakibatkan pemuda mengalami kehilangan jati diri,  krisis kebangsaan dan memudarnya rasa cinta terhadap tanah air. Tidak sampai disitu, potret buram kondisi pemuda kita saat ini semakin jelas terlihat ketika tidak sedikit muda-mudi bangsa menganggap tawuran, seks bebas, narkoba dan lain-lain  sebagai hal yang lumrah . Bukan hanya mengkhianati cita-cita para pejuang yang telah menumpahkan darahnya tapi secara sadar juga mereka terang-terangan melanggar syariat agama.
Pemuda Indonesia di tahun 2013 berjumlah kurang lebih 63 juta, atau sekitar 27 persen dari proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sebesar 242 juta. Suatu potensi yang sangat besar dan sangat potensial untuk menggerakkan roda pembangunan bangsa dan negara. Namun sayangnya 60 persen lebih pemuda lebih menfokuskan pencapaian pribadi ketimbang terlibat aktif dalam persoalan sosial di masyarakat .  Kondisi ini tidak lepas dari sikap pemuda saat ini yang lebih fokus pada hal-hal yang sifatnya pragmatis dan memilih jalan yang lebih menguntungkan secara pribadi. Alasannya adalah karena tuntunan zaman yang memaksa mereka untuk berbuat tidak peduli dengan sesama apalagi bangsa dan negara ini.
    Spirit perjuangan pemuda antara tahun 1960-2000 kini mulai tergerus. Bahkan kelompok intelektual dari kalangan pemuda yang menghuni perguruan tinggi lebih disibukkan dengan persoalan yang sifatnya pengembangan diri atau soft skill. Sangat jarang menemukan mahasiswa terlibat dalam persoalan sosial di masyarakat. Jika ada mungkin tidak cukup 1 persen saja. Belum lagi dukungan terhadap mahasiswa yang lebih menfokuskan diri pada  pengembangan diri mendapat dukungan yang serius oleh pemerintah melalui berbagai tawaran beasiswa. Dana bantuan usaha bagi mahasiswa yang nilainya tidak sedikit adalah salah satunya. Sementara itu, aktivitas kelembagaan mahasiswa anggarannya setiap tahun terus menurun. Pemuda terpelajar seakan diarahkan pada orientasi menjadi pengusaha yang hanya memikirkan keuntungan semata tanpa mengingat tugas dan perannya di masa lalu yang telah dirintis oleh Soekarno, Hatta, Syahrir dan puluhan bahkan ratusan pemuda yang rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia.
Disisi lain, pemuda kita telah tersihir oleh kekuatan hedonisme dimana mereka berangapan bahwa mencapai kesenangan adalah segala-galanya. Banyak diantara mereka yang lebih memilih mengunjungi diskotik daripada berkumpul merumuskan arah kemajuan bangsa ini. Kita lihat juga berapa banyak pemuda kita yang masih duduk dibangku sekolah dengan entengnya mengepul-ngepulkan asap rokok dan berleha-leha dengan pacarnya daripada memilih untuk berorganisasi. Kemudahan mengakses internet juga sering mereka salahgunakan untuk mengakses vidio-vidio porno dan kasus dramatis yang paling membuat miris adalah kasus bunuh diri yang dilakukan remaja karena putus cinta. Betapa pemuda-pemudi kita telah banyak yang mengalami kehilangan jati diri sebagai pemuda yang seyogyanya dapat menjalankan peran sebagai motor penggerak kemajuan bangsa ini.
Tapi hal-hal diatas bukan satu-satunya permasalahan yang menjadi permasalahan inti kondisi anak muda saat ini. Sebagaian dari mereka mengaku bahwa keapatisan mereka terhadap laju pertumbuhan bangsa kita adalah rasa kecewa mereka terhadap pemerintahan serta pemimpin-pemimpin indonesia yang jarang sekali ditemukan dengan keadaan profesional. Korupsi merajalela, harga kebutuhan pokok terus melonjak, pendidikan yang diperdagangkan, rakyat yang hanya dijadikan ikon ketika massa kampanye dan sederet masalah lainnya kerap menjadi alasan bagi kekecewaan mereka.
Tapi sungguh mengutuki kegelapan bukanlah solusi . jika rasa masa bodo kita terhadap bangsa ini karena kekecewaan kita terhadap pemerintahan dan para pemimpin kita, sudah seharusnya kita mencarikan solusi . solusinya hakikinya adalah perbaikan diri sendiri dengan berlandaskan syariat-syariat agama. Menanamkan jiwa dengan kepribadian yang berakhlak mulia akan menggiring kita pada kehidupan yang jujur dan membuat kita berpikir betapa urgentnya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tetap mempertahankan jiwa nasionalisme dan patriotisme. Karena lahirnya pemimpin-pemimpin yang mementingkan kepentingan perut dan dapurnya sendiri berawal dari mereka yang terbiasa bertindak tidak jujur dan mengkhianat cita-cita luhur para pahlawan kita.
Pemuda sebagai sumber kekuatan moral reformasi perlu tetap terbina agar selalu berlandaskan pada kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur, berkepribadian nasional dan berjiwa patriotisme. Optimisme, spirit, kepedulian dan juga bangunan intelektual keindonesiaan kaum muda sebagai generasi bangsa akan selalu menjawab problematika bangsa ini. Gagasan-gagasan yang orisinil disertai langkah yang progresif dan kepekaan terhadap kondisi bangsa merupakan salah satu langkah utama dalam yang harus dipelopori oleh kaum muda sebegai penerobos dan pembawa era baru bangsa yang bermartabat dan berdaulat.

Komentar