Model- Model
komunikasi
A.
PENGERTIAN
Metode-metode
dan model yang dikembangkan dalam ilmu komunikasi sebenarnya berasal dari
sejumlah perspektif dan teori di luar khazanah disiplin komunikasi. Ada
pendekatan struktural-fungsional yang diilhami ilmu sosiologi, teori sistem dan
informasi dari matematika, perspektif mekanistis dari fisika, perspektif
psikologis dari psikologi sosial, dan lain-lain. Proses ini merupakan hasil
pengembangan ilmu komunikasi dari komponen filsafat epistemologi.
Model biasa
dibangun agar membantu proses identifikasi, penggambaran atau kategorisasi
komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan
sempurna, jika ia mampu memperlihatkan semua aspek yang mendukung terjadinya
suatu proses. Misalnya, dapat menunjukkan keterkaitan antara satu komponen
dengan komponen lainnya dalam suatu proses, dan keberadaannya dapat ditunjukkan
secara nyata.
Model secara sederhana bisa dipahami sebagai
representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak dengan menonjolkan
unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Sebagai suatu gambaran yang
sistematis. sebuah model bisa menunjukkan berbagai aspek dari suatu proses.
Model
komunikasi merupakan alat untuk menjelaskan atau untuk mempermudah penjelasan
komunikasi. Dalam pandangan Sereno dan Mortensen (dalam Mulyana. 2001:121),
suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Oleh karena itu model bisa disebut sebagai
gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori atau penyederhanaan
teori. Fungsi model komunikasi paling tidak bisa melukiskan proses
komunikasi, menunjukkan hubungan visual dan membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kendala komunikasi dalam perspektif teoritik.
Aubrey
Fisher, mengatakan bahwa model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih
bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena
yang dijadikan model. Model dapat dikatakan sebagai gambaran informal untuk
menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang
lebih disederhanakan.
Gordon
Wiseman dan Larry Barker (dalam Mulyana, 2001:123) menjelaskan tiga fungsi
model komunikasi yaitu melukiskan proses komunikasi, menunjukkan hubungan
visual, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Bagi Werner
J.Severin dan James W. Tankard, Jr. model membantu merumuskan suatu teori dan
menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu
erat, model sering dicampuradukkan dengan teori. Oleh karena kita memilih
unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu model
mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan suatu teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat
berfungsi sebagai basis bagi suatu teori yang lebih kompleks, alat untuk
menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep.
B. Fungsi model komunikasi
Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan ada tiga fungsi model
komunikasi:
1. melukiskan proses komunikasi
2. menunjukan hubungan visual
3. membantu dalam mengemukakan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi.
Deutch menyebutkan bahwa model
memiliki empat fungsi:
1. mengorganisasikan (kemiripan antara
data dan hubungan),
2. prediktif,
3. memungkinkan peramalan dari sekedar tipe
ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa
banyak,
4. heuristik (menunjukan fakta-fakta
dan metode baru yang tidak diketahui), pengukuran, mengukur fenomena yang
diprediksi.
Fungsi-fungsi tersebut pada gilirannya merupakan basis untuk menilai suatu
model:
Seberapa umum (general) model tersebut? Seberapa banyak bahan yang
diorganisasikannya, dan seberaa efektif?
Seberapa
heuristik model tersebut? Apakah ia membantu menemukan hubungan-hubungan baru,
fakta, atau metode?
Seberapa penting prediksi yang dibuat dari model tersebut bagi bidang
penelitian? Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang
tersebut?
Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut?
Irwin D.J. Bross menyebutkan beberapa keuntungan model. model menyediakan
kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil
memprediksi. keuntungan lain pembuatan model adalah terbukanya problem
abstraksi.
C. TIPOLOGI MODEL
Kita dapat menggolongkan model dengan berbagai cara. Model yang lebih
penting adalah model simbolik yang terdiri dari model matematik dan model
verbal; lalu model fisik yang terdiri dari model ikonik dan model analog.
Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata,
meskipun bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna terutama untuk
menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbal ini sering
dibantu dengan grafik, diagram, atau gambar. Contohnya adalah model struktur
organisasi, yang dilihat dari perspektif komunikasi organisasi, tingkat-tingkat
jabatan dan hubungan kerja (komunikasi formal) berbagai jabatan tersebut.
Model fisik
secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik yang penampilan umumnya
(rupa, bentuk, tanda) menyampaikan objek yang dimodelkan. Seperti model pesawat
terbang, maket sebuah gedung atau kompleks. Sebagan model ikonik, selain
menyerupai objek aslinya juga menunjukan sebagian fungsi penting objek yang
dimodelkan. Contoh terbaik model ikonik ini adalah model kendaraan seperti
pesawat terbang, kapal laut, kereta api. Menurut Bross, model menyajikan suatu
proses abstraksi. Pesawat terbang yang sebenarnya menyajikan proses suatu
abstraksi.
Perkembangan
model simbolik, khususnya model matematik penting dalam
profesi ilmuwan. Pembuatan model adalah upaya penting dalam
memajukan ilmu pengetahuan dan kuantitas model yang dihasilkannya menandai
kematangan ilmiah disiplin tersebut.
Berdasarkan
model-model kounikasi Lasswell, Shannon dan Weaver serta Schramm, yang linier
namun terkenal itu misalnya, muncul model-model yang sirkuler. Dilihat dari
jumlah unsur yang mengidentifikasi dalam fenomena komunikasi, model-model lebih
mutahir menambahkan unsur-unsur baru yang dalam model lama tidak disebut.
Misalnya lingkungan fisik, seperti dalam model Gudykunst dan Kim. dan konteks
waktu dalam model Tubbs.
Model Gerbner
merupakan perluasan dari model Lasswell, model Westley dan MacLean dari model
Newcomb dan model DeFleur dari model Shannon dan Weaver. Schramm yang mengemukakan
teori peluru komunikasi (the bullet theory of communication) sebagai model
verbal mengenai efel komunikasi pada tahun 1950-an harus merevisi modelnya
tersebut dalam dekade berikutnya.
C. model-model komunikasi : suatu perkenalan
Model S – R
Model stimulus
– respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini depengaruhi
oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan stimulus – respons. Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi
reaksi yang sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan
wanita itu kemudian tersipu malu, itulah pola S – R.
Pola S – R
dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menata kedua orang
dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau enunduk malu, atau malah
memberontak.
Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga
disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia
mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener).
Model Lasswell
Model
komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal, yakni
Who
Says What
In Which
Channel
To Whom
With What
Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan
proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam masyarakat. Lasswell
mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi
berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, transmisi
warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengaku bahwa
tidak semua komunikasi bersifat dua arah.
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut
mengisyaratkan ahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Model Lasswell
dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan
pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.
Model Shannon
dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver
pada tahun 1949. Model ini sering disebut model matematis atau model teori
informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan
teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem
penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Dengan kata lain, model
Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan
untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar
(transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang
digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal (tanda) dari
transmitter ke penerima (receiver).
Model Shannon
dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
Model Schramm
Menurut Wilburg Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga
unsur: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber
boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi seperti surat kabar, stasiun
televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah
sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita secara konstan menyandi balik
tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut.
Model newcomb
Theodore Newcomb memandang komunikasi sebagai perspektif psikologi-sosial.
Modelnya menyerupai diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog
sosial dan menyerupai formulasi awal mengenai konsistensi kognitif. Dalam model
komunikasi tersebut sering juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb
menggambarkan bahwa seseorang A, menyampaikan informasi terhadap seorang
lainnya, B, mengenai sesuatu, X, model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A
kepada B dan terhadap X saling bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem
yang terdiri dari empat orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi
sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari dan atribut
kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
2. Orientasi A terhadap B, dalam
pengertian yang sama
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A
Model Westley
dan MacLean
Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain
juga oleh Lasswell dan yang lainnya. Mereka menambahkan jumlah peristiwa,
gagasan, objek dan orang yang tidak terbatass yang kesemuanya merupakan ”objek
orientasi” menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan
balik. Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu umpan
balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan
pemimpin endapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini
terdiri dari model verbal dan model dragmatik. Model verbal Gerbner adalah
sebagai berikut:
Seorang sumber
mempersepsi suatu kejadian
dan bereaksi
melalui suatu alat (maluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif
dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
untuk menyediakan materi
dalam suatu bentuk
dan konteks
yang mengandung isi
yang mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu kejadian dan
mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan
sinyal pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan
dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination)
Model Berlo
Model ini dikenal dengan model SMCR
(source, message, channel, receiver). Sumber (source) adalah pihak yang
menciptakan pesan baik seseorang maupun suatu kelompok.
Pesan (message)
adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat
saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver)
adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi.
Model DeFleur
Menggambarkan komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi. Modelnya
merupakan perluasan dari model yang dikemukakan para ahli lain khususnya
Shannon dan Weaver dengan memasukan perangkan media massa (mass medium service)
dan peragkat umpan balik (feedback).
Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua orang
(diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi sebagai
transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus penerima
pesan. Model Tubbs melukiskan baik komunikator satu atau dua terus menerus
memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar dirinya yang
sudah berlalu baik yang sudah berlangsung juga semua pengalaman fisik maupun
sosial.
Model
gudykunst dan kim
Model
Interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh
para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik dengan tokoh
utamanya Herbert dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit
digambarkan dengan diagramatik. Model verbal lebih disesuaikan dengan model
ini.
Komentar
Posting Komentar