RPP materi laporan observasi



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan              : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/ Semester                  : X/ 1
Mata Pelajaran                    : Bahasa Indonesia
Topik                                   :Laporan Observasi Tentang Kegiatan di
  Lingkungan Sekitar.
Pertemuan ke-                     : 5
Alokasi waktu                     : 40 menit

A.    Kompetensi Inti
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan ssosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah kailmuan

B.     Kompetensi Dasar
1.1  Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakanya
sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya
sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi
 lisan dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
1.3  Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya
 sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan
 dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan hasil observasi
2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang telah ditentukan

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menggunakan bahasa Indonesia sesuai  dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.      Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat laporan hasil observasi.
3.      Mengidentifikasi struktur dan kaidah pembuatan laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia.
4.      Menyusun dengan tepat laporan hasil observasi.

D.    Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya dalam menyusun laporan hasil observasi sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. Setelah proses pemebalajaran itu juga, diharapkan siswa mampu:
1.      Siswa mampu menyebutkan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi.
2.      Siswa mampu menjelaskan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi.
3.      Siswa mampu menjelaskan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan jenis teks lain.
4.      Siswa mampu  menganalisis teks laporan hasil observasi.
5.      Siswa mampu menjelaskan dan mengevaluasi teks laporan hasil obeservasi.





E.     Materi Pembelajaran
Laporan observasi tentang kegiatan di lingkungan. Meluputi:
§  Memahami struktur dan laporan observasi.
§  Membandingkan laporan observasi dengan jenis teks lain.
1.      Berdasarkan ciri-ciri laporan observasi.
2.      Bahasa yang digunakan (lugas/ makna denotatif atau kias/ makna konotatif).
§  Menganalisis laporan observasi.
§  Mengevaluasi laporan observasi.

F.     Model pembelajaran
1.      Pendekatan Pembelajaran Saintifik
2.      Metode: ceramah, pemutaran film, dan kolaboratif.

G.    Sumber Materi :
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/ MA kelas X.
Jakarta: penerbit Erlangga.

H.       Media Pembelajaran
Buku teks, Laptop, LCD, film, dan teks.

I.       Langkah-langkah kegiatan
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
1.      Membuka pembelajaran dengan salam.
2.      Menayangkan vidio motivasi untuk memancing kemauan mereka mengikuti materi pembelajaran
3.      Berdoa sebelum belajar.
4.      Memeriksa kehadiran siswa
5.      Apresepsi (tujuan dan pencapaian)

5 menit
Inti
1.      Guru menampilkan contoh paragraf laporan hasil observasi pada slide.
2.      Guru merangsang siswa untuk membaca, menyimak, dan memahami.
3.      Guru dan siswa menginterpretasikan kaidah-kaidah laporan observasi berdasarkan contoh.
4.      Guru menjelaskan tentang struktur laporan hasil observasi.
5.      Siswa membaca slide untuk membandingkan paragraf laporan dan paragraf lain.
6.      Guru bersama siswa menginterpretasikan (perbandingan).
7.      Guru menampilkan vidio Guna merangsang siswa untuk menciptakan paragraf laporan instan.
8.      Siswa mencoba membuat paragraf laporan observasi.
9.      Siswa membadingkan paragraf laporan ciptaannya dengan paragraf siswa lain guna mencari tahu kebenarannya. 
10.  Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi dari proses pembelajaran.
11.  Siswa mengerjakan (soal) evaluasipembelajaran.
30  menit
Penutup
1.      Pembagian kelompok dan objek observasi sebagaipenugasan observasi.
2.      Penutup.
3.      Doa dan salam.
5 menit


Inderalaya,  November 2014
Kepala Sekolah,                                                                      Guru Mata Pelajaran



Dra.  ASTINI SYARKOWI, M.Si                               RIZKA PERMATA SARI                                            
NIP.                                                                                        NIM.0602118132000



J.      Lampiran
1)      Materi Bahan Ajar

Laporan Observasi tentang Kegiatan di Lingkungan Sekitar
Di dunia ini banyak peristiwa menarik yang dapat diobservasi. Dari acara marching band yang meriah hingga bencana alam yang merugikan, semuanya dapat diobservasi. Hasil observasi ini kemudian dapat dilaporkan menjadi laporan hasil observasi. Laporan ini menjadi materi informasi yang sangat berguna bagi khalayak.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari laporan hasil observasi. Bagaimanakah struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi? Apakah bedanya teks hasil observasi dengan jenis teks lainnya? Bagaimana pula caranya menganalisis dan mengevaluasi teks laporan hasil observasi? Mari kita pelajari bersama-sama.
A.    Memahami Struktur dan Kaidah Laporan Observasi


Rounded Rectangle: Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, jalan Badaksinga, Minggu (12/8). Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, meyusuri jalan Ir. H. Juanda,menuju Bandung Indah Plaza (BIP).
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok, paling depan deretan siswi-siswi imut. Mereka asik memainkan mayoret, melakukan koreografi menggunakan benderanya masing-masing. Kelompok mayoret ini diikuti marching band, disusul dengan sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbasis dalam “selimut” berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung.
 












Anda mendapatkan informasi setelah membaca teks di atas, bukan? Informasi tersebut berupa pelaksanaan karnaval yang dilakukan oleh ratusan pelajar. Oleh karena itulah, paragaf-paragraf di atas diklasifikasikan ke dalam jenis laporan. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik laporan, yakni teks yang bertujuan memberikan pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca. Karakteristik lainnya dari suatu laporan adalah dipenuhinya teks itu dengan fakta. Perhatiakan saja paragraf pertama pada teks di atas, setiap kalimat dalam paragraf itu berupa fakta:
1.      Sekitar dua ratus pelajar SMA/SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, Jalan Badaksinga, minggu (12/8) (fakta).
2.      Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, menyusuri Jalan Ir. H. Juanda, menuju Bandung Indah Plaza (BIP) (fakta).
Berdasarkan contoh-contoh di atas, laporan observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang. Misalnya contoh di atas menggambarkan keadaan tempat.
b.      Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.

Fakta-fakta dari hasil observasi akan lebih jelas dan menarik apabila disertai dengan gambar yang berupa tabel, grafik, atau bagan. Gambar tersebut juga berfungsi memantu penjelasan fakta di samping menjadikan suatu laporan itu lebih menarik.
Sebuah laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan hasil membaca atau pengamatan lapangan. Maklah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering disebut paper yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran dan penyusunannya bisa berupa hasil kajian hasil observasi lapangan.
Makalah disajikan dalam bagian-bagian berikut: pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.
a)      Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahasa dan biasanya meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian masalah, dan sistematika pembahasan.
b)      Pembahasan
Bagian ini menguraikan tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban terhadap masalah yang diajikan yang dilengkapi oleh data lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis sendiri. Bagian ini boleh saja terdiei lebih dari satu bagian.
c)      Penutup (simpulan)
Bagian ini bukalah ringkasan isi. Simpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian pembahasan. Damal mengambil simpulan tersebut, panulis harus mengacu paca permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan observasi dibentuk oleh struktur dan kaidah berikut:
1.      Struktur laporan observasi berupa teks yang tersusun secara baku dan lengkap, yakni merncakup pendahulan, pembahasan dan simpulan. Teks itu dapat pula dilengkapi dengan kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.
2.      Kaidah laporan observasi menyajikan sejumlah fakta sebagai hasil pengamatan lapangan. Fakta tersebut dapat dilengkapi dengan gambar grafis, seperti tabel, grafik, dan bagan.

B.     Membangingkan Laporan Hasil Observasi dengan Jenis Teks Lainnya

Perhatikanlah kedua teks di bawah ini.
Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, jalan Badaksinga, Minggu (12/8). Setelah melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman Cikapayang, meyusuri jalan Ir. H. Juanda,menuju Bandung Indah Plaza (BIP).
Aduh, hari ini aku harus belajar untuk ujian matematikan besok. Pulang sekolah ada janji mau kerja kelompok biologi. Tugas prakarya bahasa Indonesia belum selesai lagi, bagaimana nih?


Kedua teks yang telah Anda baca di atas memliliki karakter yang berbeda, bukan? Teks yang pertama menyajikan fakta-fakta tentang adanya suatu peristiwa ataupun kejadian. Sementara itu, teks kedua berisi pendapat-pendapat ataupun saran-saran. Teks yang pertama itulah yang dikategorikan sebagai laporan. Dikategorikan demikian karena di dalmnya tersaji sejumlah fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks yang berupa laporan berisikan sejumlah fakta. Sementara itu, teks yang di luar kategori tersebut wujudnya bukan fakta, melainkan hanya berupa pendapat-pendapat atau saran-saran, imajinasi, atau sesuatu yang lain.
Pemilihan kata merupakan syarat lain yang harus diperhatikan dalam suatu penyajian laporan. Kata-kata dalam laporan berbeda dengan yang biasa digunakan pada teks lain, misalnya anekdor.Laporan menyaratkan penggunaan kata yang berbeda dengan yang biasa duigunakan dalam karya sastra atau kata-kata sehari-hari. Kata-kata dalam sebuah laporan harus lugas, terbebas dari makna kias.
1.      Makna lugas atau makna denotaif adalah makna yang mengalami perubahan ataupun pernambahan. Makna itu sesuai dengan konsep asalnya. Lugas dalam hal ini disebut juga ‘makna asal’. Makna iknilah yang harus digunakan dalam karya ilmiah. Sebagai conth, apanbila digunakan kata panas, maka makna panas dalam karangan ilmiah berarti ‘suhu’ dan tidak boleh bermakna lain.
2.      Makna kias atau makna konotasi adalah makna yang berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan. Berdasarkan perasaan atau pikirannya, sesorang melakukan penambahan-penambahan makna, baik itu yang berupa pengiasan ataupun perbandingan dengan benda atau hal lainnya. Misalnya, dalam makna kias, kata panas bisa bermakna lain-lain.
Contoh:
1)      Setelah dia bicara, diskusi itu semakin panas.
2)      Hatiku panas mendengar ocehan orang itu.
Makna kata panas dalam kedua kalimat di atas bukan berarti ‘suhu’, melainkan berarti ‘marah’ atau emosi.

Semua laporan harus menghindari penggunaan kata-kata seperti itu. Kata-kata yang digunakan dalam laporan harus bersifat apa adanya agar jelas maksudnya. Oleh karena itu, dalam laporan banyak dijumpai definisi. Maksudnya tidak lain untuk menjelaskan suatu kata atau konsep agar diperoleh keajegan makna dan dapat menghindari kesimpangsiuran maksud antara penulis dengan pembacanya.
Jenis Teks
Ragam Bahasa
1.      Laporan
Lugas, baku
2.      Karya tulis
Bahasa sastra, konotatif, ada rekaya.
3.      Anekdot
Bahasa sehari-hari

Penulisan laporan tidak bisa lepas dari penggunaan istilah baik itu istilah yang berhubungan dengan kegiatan observasi maupun dalam bidang penulisan laporan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan kegiatan observasi, akan mucul istilah-istilah metodologi, populasi, asumsi, dan sebagainya. Apabila bidan pembahasannya dalah persoalan kependudukan, akan muncul istilah-istilah seperti natalistas, mortalitas, migrasi, dan angkat pengangguran. Sementara itu, apabila pembahasan atau hal yang diobservasi itu berkenaan dengan bidang kependidikan, munculah istilah siswa, kurikulum, pembelajaran, dan sejenisnya.

2)      Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Sumber      :
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta: penerbit Erlangga.

2.      Media        : Buku teks, Laptop, LCD, film, speaker, dan teks.

3)      Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa diaplikasikan pada proses pembelajaran, tepatnya saat siswa membuat paragraf laporan hasil observasi berdasarkan penayangan film.
4)      Penilaian

a.      Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Penilaian
a.       Perhatian siswa; menyimak, memperhatikan, dan keaktifan.
Penilaian observatif.
Keaktifan kelas.
Proses
b.      Penanggapan atau feedback siswa terhadap penjelasan guru.
Penilaian observatif.
Keaktifan kelas.
Proses
c.       Menggunakan pilihan kata, kalimat, dan tanda baca yang baik. 
Penilaian observatif.
Rubik Penilaian
Hasil
d.      Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat laporan hasil observasi. 
Penilaian observatif kinerja penulisan laporan.
Penilaian dari hasil teks (paragraf) hasil observasi instan.
Hasil
e.       Mengidentifikasikan struktur dan kaidah pembuatan laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia.
Penilaian observatif.
Rubik penilaian latihan.

Hasil
f.       Membandingkan teks laporan (paragraf) hasil observasi dengan teks lainnya.
Membaca dan membandingkannya.
Rubik penilaian latihan.

Proses
g.      Menyusun dengan tepat laporan (paragraf) hasil observasi baik.
Latihan menyusun laporan hasil observasi.
Rubik penilaian latihan.

Hasil




b.      LembarPengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Waktu Pengamatan     : Kegiatan Belajar Mengajar
Tahun Ajaran               : 2013-2014
Kelas/Semester            :X/1
Mata Pelaaran              : Bahasa Indonesia
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No
Nama Siswa
Penggunaan
Diksi
Keefektifan
Kalimat

Kesesuaian
konteks
Keseuaian dengan kaidah
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1.       













2.       













3.       













4.       













5.       













6.       













7.       













8.       













9.       













10.   















Keterangan
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangatbaik


c.       Pedoman Penskoran
Aspek
Skor
Siswa menjawab pernyataan benar dengan alasan benar
3
Siswa menjawab pernyataan benar tapi tidak didukung oleh alasan benar
2

Siswa menjawab pernyataan salah
1
SKOR MAKSIMAL
6

d.      Rubrikpenilaian
No
Kriteria Penilaian
Skor
1
Pilihan kata
a. tepat dan sesuai
b. kurang tepat dan sesuai
c. tidak tepat dan sesuai

3
2
1
2
Kalimat
a. mudah dipahami
b. sedikit sulit dipahami
c. sulit dipahami

3
2
0
3
Ejaan dan tanda baca
a. tidak ada yang salah
b. sedikit yang salah
c. banyak yang salah

3
2
0
4
Penyusunan secara tepat kaidah penulisan laporan hasil observasi.
a. tidak ada yang salah
b. sedikit yang salah
c. banyak yang salah


3
2
0




                 Jumlah skor yang diperoleh
Skor akhir:                                                       X  100
                 Skor ideal



Inderalaya, 17 November 2014
Kepala Sekolah,                                                                      Guru Mata Pelajaran



Dra.  ASTINI SYARKOWI, M.Si                                      RIZKA PERMATA S ARI                                           
NIP.                                                                                        NIM. 06021181320002




















5)      Evaluasi
a.      Soal
1.      Kaidah laporan hasil observasi terdiri dari dua, (1) berisikan pengetahuan dan wawasan untuk pembaca, dan (2) ... ?
a)      Berisikan pendapat orang-orang hebat.
b)      Terdapat gambar-gambar dokumentasi.
c)      Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang.
d)     Menyajikan fakta-fakta dan opini tentang keadaan peristiwa, dan orang..
2.      Laporan hasil observasi biasanya ditulis dalam bentuk?
a)      Skripsi
b)      Makalah
c)      Esai
d)     Desertasi
3.      Pada bagian pendahuluan sebuah laporan observasi biasanya adalah?
a)      Latar belakang masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian masalah, dan sistematika pembahasan.
b)      Hipotesis.
c)      Tinjauan pustaka dan daftar pustaka.
d)     Kesimpulan dan saran.
4.      Jika pada karya sastra bahasa yang digunakan adalah bahasa sastra, konotatif, atau rekaan. Sedangkan bahasa yang bersifat lugas dan baku biasanya digunakan untuk penulisan? 
a)      Menulis anekdot
b)      Menulis surat pribadi
c)      Menulis makalah atau laporan
d)     Menulis puisi
5.      Bahasa atau kalimat dalam sebuah laporan haruslah bersifat?
a)      Lugas dan bermakna denotatif.
b)      Lugas dan bermakna konotatif.
c)      Komunikatif.
d)     Dialogis.


b.      Kuci Jawaban
Kunci jawaban dari soal-soal di atas adalah:
1. c). Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang.
  2. b). Makalah
  3. a). Latar belakang masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian
masalah, dan sistematika pembahasan.
  4. c). Menulis makalah atau laporan
              5. a). Lugas dan bermakna denotatif.

c.       Bobot
Bobot nilai:
Soal ke- 1 = 25, 2 = 25, 3 = 20, 4 = 15, dan 5 15.

d.      Nilai akhir
Nilai akhir merupakan nilai yang digabungkan antara nilai proses dengan nilai hasil evaluasi (soal), kemudian diambil nilai rata-ratanya.


        Nilai Proses + Nilai Evaluasi   
Nilai akhir:                                             
                             2







Paragraf observatif berdasarkan tayangan

Seyogyanya jalan bebas hambatan merupakan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di Jakarta.  Namun pertambahan volume kendaraan menyebabkan jalan ini tidak lagi bebas hambatan. Padat dan macet  . kepadatan kendaraan juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan bebas hambatan. rambu batas kecepatan tidak lagi berfungsi dengan baik . Batas kecepatan harusnya diperbarui waktu Ke waktu sesuai dengan kepadatan kendaraan dan bagi pengemudi yang  penting  adalah selalu menjaga jarak keamanan antar kendaraan. Sayangnya kesadaran pengemudi akan keselamatan dan memtuhi lalu lintas masih sangat kurang. Sudah seharusnya pengendara tidak sekedar memtuhi dan marga jalan namun mereka harus melakukannya secra sadar agar resiko kecelakaan dapat dtekan.






Komentar

  1. Baccarat (online): A Beginner's Guide | Play & Win
    Baccarat is a 안전한 바카라 사이트 game that's not only available to beginners but for players in New Jersey and Pennsylvania. There are a number of ways to play in the

    BalasHapus

Posting Komentar