RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Topik :Laporan
Observasi Tentang Kegiatan di
Lingkungan Sekitar.
Pertemuan ke- :
5
Alokasi waktu :
40 menit
A. Kompetensi
Inti
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan ssosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4.
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah kailmuan
B. Kompetensi
Dasar
1.1
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakanya
sesuai dengan
kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya
sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi
lisan dan tulis melalui teks anekdot, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
1.3
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya
sebagai sarana komunikasi dalam mengolah,
menalar, dan menyajikan informasi lisan
dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil
observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
2.2 Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
Indonesia untuk menceritakan hasil observasi
2.3 Menunjukkan
perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang telah ditentukan
C. Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.
Menggunakan
bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.
Memiliki
sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk membuat laporan hasil observasi.
3.
Mengidentifikasi
struktur dan kaidah pembuatan laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia.
4.
Menyusun
dengan tepat laporan hasil observasi.
D. Tujuan
Pembelajaran
Setelah proses
pembelajaran siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya dalam menyusun laporan hasil observasi sesuai
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. Setelah proses
pemebalajaran itu juga, diharapkan siswa mampu:
1.
Siswa
mampu menyebutkan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi.
2.
Siswa
mampu menjelaskan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi.
3.
Siswa
mampu menjelaskan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan jenis teks
lain.
4.
Siswa
mampu menganalisis teks laporan hasil
observasi.
5.
Siswa
mampu menjelaskan dan mengevaluasi teks laporan hasil obeservasi.
E.
Materi Pembelajaran
Laporan observasi
tentang kegiatan di lingkungan. Meluputi:
§ Memahami struktur dan laporan observasi.
§ Membandingkan laporan observasi dengan jenis teks
lain.
1.
Berdasarkan
ciri-ciri laporan observasi.
2.
Bahasa yang
digunakan (lugas/ makna denotatif atau kias/ makna konotatif).
§ Menganalisis laporan observasi.
§ Mengevaluasi laporan observasi.
F.
Model pembelajaran
1.
Pendekatan
Pembelajaran Saintifik
2.
Metode: ceramah,
pemutaran film, dan kolaboratif.
G.
Sumber Materi :
Kosasih, Engkos.
2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk
SMA/ MA kelas X.
Jakarta:
penerbit Erlangga.
H.
Media Pembelajaran
Buku teks, Laptop,
LCD, film, dan teks.
I.
Langkah-langkah kegiatan
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
KEGIATAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
Pendahuluan
|
1.
Membuka pembelajaran dengan
salam.
2.
Menayangkan vidio motivasi
untuk memancing kemauan mereka mengikuti materi pembelajaran
3.
Berdoa sebelum belajar.
4.
Memeriksa kehadiran siswa
5.
Apresepsi (tujuan dan
pencapaian)
|
5 menit
|
Inti
|
1.
Guru menampilkan contoh
paragraf laporan hasil observasi pada slide.
2.
Guru merangsang siswa untuk
membaca, menyimak, dan memahami.
3.
Guru dan siswa menginterpretasikan
kaidah-kaidah laporan observasi berdasarkan contoh.
4.
Guru menjelaskan tentang
struktur laporan hasil observasi.
5.
Siswa membaca slide untuk
membandingkan paragraf laporan dan paragraf lain.
6.
Guru bersama siswa
menginterpretasikan (perbandingan).
7.
Guru menampilkan vidio Guna
merangsang siswa untuk menciptakan paragraf laporan instan.
8.
Siswa mencoba membuat paragraf
laporan observasi.
9.
Siswa membadingkan paragraf
laporan ciptaannya dengan paragraf siswa lain guna mencari tahu
kebenarannya.
10.
Siswa dibimbing guru
menyimpulkan materi dari proses pembelajaran.
11.
Siswa mengerjakan (soal)
evaluasipembelajaran.
|
30 menit
|
Penutup
|
1.
Pembagian kelompok dan objek
observasi sebagaipenugasan observasi.
2.
Penutup.
3.
Doa dan salam.
|
5 menit
|
Inderalaya, November 2014
Kepala Sekolah, Guru
Mata Pelajaran
Dra. ASTINI
SYARKOWI, M.Si RIZKA PERMATA SARI
NIP. NIM.0602118132000
J.
Lampiran
1)
Materi Bahan Ajar
Laporan Observasi tentang Kegiatan di Lingkungan
Sekitar
Di dunia ini banyak
peristiwa menarik yang dapat diobservasi. Dari acara marching band yang meriah hingga bencana alam yang merugikan,
semuanya dapat diobservasi. Hasil observasi ini kemudian dapat dilaporkan
menjadi laporan hasil observasi. Laporan ini menjadi materi informasi yang
sangat berguna bagi khalayak.
Dalam bab ini, Anda
akan mempelajari laporan hasil observasi. Bagaimanakah struktur dan kaidah teks
laporan hasil observasi? Apakah bedanya teks hasil observasi dengan jenis teks
lainnya? Bagaimana pula caranya menganalisis dan mengevaluasi teks laporan
hasil observasi? Mari kita pelajari bersama-sama.
A.
Memahami Struktur dan Kaidah Laporan Observasi
Anda mendapatkan
informasi setelah membaca teks di atas, bukan? Informasi tersebut berupa
pelaksanaan karnaval yang dilakukan oleh ratusan pelajar. Oleh karena itulah,
paragaf-paragraf di atas diklasifikasikan ke dalam jenis laporan. Hal tersebut
sesuai dengan karakteristik laporan, yakni teks yang bertujuan memberikan
pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca. Karakteristik
lainnya dari suatu laporan adalah dipenuhinya teks itu dengan fakta.
Perhatiakan saja paragraf pertama pada teks di atas, setiap kalimat dalam
paragraf itu berupa fakta:
1.
Sekitar dua
ratus pelajar SMA/SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung,
Jalan Badaksinga, minggu (12/8) (fakta).
2.
Setelah
melakukan beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati
Taman Cikapayang, menyusuri Jalan Ir. H. Juanda, menuju Bandung Indah Plaza
(BIP) (fakta).
Berdasarkan contoh-contoh
di atas, laporan observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Menyajikan
fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang. Misalnya
contoh di atas menggambarkan keadaan tempat.
b.
Menambah
pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.
Fakta-fakta dari hasil
observasi akan lebih jelas dan menarik apabila disertai dengan gambar yang
berupa tabel, grafik, atau bagan. Gambar tersebut juga berfungsi memantu
penjelasan fakta di samping menjadikan suatu laporan itu lebih menarik.
Sebuah laporan hasil
observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau lazim disebut
dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang
membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan hasil membaca atau
pengamatan lapangan. Maklah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi,
seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering disebut paper yakni tugas tertulis pada suatu
mata pelajaran dan penyusunannya bisa berupa hasil kajian hasil observasi
lapangan.
Makalah disajikan dalam
bagian-bagian berikut: pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.
a)
Pendahuluan
Bagian ini
menguraikan masalah yang akan dibahasa dan biasanya meliputi latar belakang
masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian masalah, dan sistematika
pembahasan.
b)
Pembahasan
Bagian ini
menguraikan tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban terhadap
masalah yang diajikan yang dilengkapi oleh data lapangan (hasil observasi)
serta pendapat-pendapat penulis sendiri. Bagian ini boleh saja terdiei lebih
dari satu bagian.
c)
Penutup
(simpulan)
Bagian ini
bukalah ringkasan isi. Simpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang
telah dibuat pada bagian pembahasan. Damal mengambil simpulan tersebut, panulis
harus mengacu paca permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
Berdasarkan paparan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan observasi dibentuk oleh struktur dan
kaidah berikut:
1.
Struktur laporan
observasi berupa teks yang tersusun secara baku dan lengkap, yakni merncakup
pendahulan, pembahasan dan simpulan. Teks itu dapat pula dilengkapi dengan kata
pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.
2.
Kaidah laporan
observasi menyajikan sejumlah fakta sebagai hasil pengamatan lapangan. Fakta
tersebut dapat dilengkapi dengan gambar grafis, seperti tabel, grafik, dan
bagan.
B.
Membangingkan Laporan Hasil Observasi dengan Jenis
Teks Lainnya
Perhatikanlah kedua teks di bawah ini.
Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul di depan
kantor PDAM Bandung, jalan Badaksinga, Minggu (12/8). Setelah melakukan
beberapa persiapan, kelompok pelajar ini melakukan pawai melewati Taman
Cikapayang, meyusuri jalan Ir. H. Juanda,menuju
Bandung Indah Plaza (BIP).
|
Aduh, hari ini aku harus belajar untuk ujian matematikan besok. Pulang
sekolah ada janji mau kerja kelompok biologi. Tugas prakarya bahasa Indonesia
belum selesai lagi, bagaimana nih?
|
Kedua
teks yang telah Anda baca di atas memliliki karakter yang berbeda, bukan? Teks
yang pertama menyajikan fakta-fakta tentang adanya suatu peristiwa ataupun
kejadian. Sementara itu, teks kedua berisi pendapat-pendapat ataupun
saran-saran. Teks yang pertama itulah yang dikategorikan sebagai laporan.
Dikategorikan demikian karena di dalmnya tersaji sejumlah fakta yang diperoleh
melalui hasil pengamatan. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa
teks yang berupa laporan berisikan sejumlah fakta. Sementara itu, teks yang di
luar kategori tersebut wujudnya bukan fakta, melainkan hanya berupa
pendapat-pendapat atau saran-saran, imajinasi, atau sesuatu yang lain.
Pemilihan
kata merupakan syarat lain yang harus diperhatikan dalam suatu penyajian laporan.
Kata-kata dalam laporan berbeda dengan yang biasa digunakan pada teks lain,
misalnya anekdor.Laporan menyaratkan penggunaan kata yang berbeda dengan yang
biasa duigunakan dalam karya sastra atau kata-kata sehari-hari. Kata-kata dalam
sebuah laporan harus lugas, terbebas dari makna kias.
1. Makna lugas atau makna denotaif adalah makna yang
mengalami perubahan ataupun pernambahan. Makna itu sesuai dengan konsep
asalnya. Lugas dalam hal ini disebut
juga ‘makna asal’. Makna iknilah yang harus digunakan dalam karya ilmiah.
Sebagai conth, apanbila digunakan kata panas,
maka makna panas dalam karangan
ilmiah berarti ‘suhu’ dan tidak boleh bermakna lain.
2. Makna kias atau makna konotasi adalah makna yang
berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang. Makna konotasi sebenarnya
merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan. Berdasarkan perasaan
atau pikirannya, sesorang melakukan penambahan-penambahan makna, baik itu yang
berupa pengiasan ataupun perbandingan dengan benda atau hal lainnya. Misalnya,
dalam makna kias, kata panas bisa
bermakna lain-lain.
Contoh:
1)
Setelah dia
bicara, diskusi itu semakin panas.
2)
Hatiku panas mendengar
ocehan orang itu.
Makna kata panas dalam kedua kalimat di atas bukan
berarti ‘suhu’, melainkan berarti ‘marah’ atau emosi.
Semua
laporan harus menghindari penggunaan kata-kata seperti itu. Kata-kata yang
digunakan dalam laporan harus bersifat apa adanya agar jelas maksudnya. Oleh
karena itu, dalam laporan banyak dijumpai definisi. Maksudnya tidak lain untuk
menjelaskan suatu kata atau konsep agar diperoleh keajegan makna dan dapat
menghindari kesimpangsiuran maksud antara penulis dengan pembacanya.
Jenis Teks
|
Ragam Bahasa
|
1. Laporan
|
Lugas, baku
|
2. Karya tulis
|
Bahasa sastra,
konotatif, ada rekaya.
|
3. Anekdot
|
Bahasa
sehari-hari
|
Penulisan
laporan tidak bisa lepas dari penggunaan istilah baik itu istilah yang
berhubungan dengan kegiatan observasi maupun dalam bidang penulisan laporan itu
sendiri. Dalam kaitannya dengan kegiatan observasi, akan mucul istilah-istilah metodologi, populasi, asumsi, dan
sebagainya. Apabila bidan pembahasannya dalah persoalan kependudukan, akan
muncul istilah-istilah seperti natalistas,
mortalitas, migrasi, dan angkat
pengangguran. Sementara itu, apabila pembahasan atau hal yang diobservasi
itu berkenaan dengan bidang kependidikan, munculah istilah siswa, kurikulum, pembelajaran, dan sejenisnya.
2)
Sumber dan Media Pembelajaran
1.
Sumber :
Kosasih, Engkos.
2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk
SMA/ MA kelas X. Jakarta: penerbit Erlangga.
2.
Media : Buku teks, Laptop, LCD, film, speaker, dan teks.
3)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa
diaplikasikan pada proses pembelajaran, tepatnya saat siswa membuat paragraf
laporan hasil observasi berdasarkan penayangan film.
4)
Penilaian
a.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Instrumen
|
Penilaian
|
a.
Perhatian siswa; menyimak,
memperhatikan, dan keaktifan.
|
Penilaian
observatif.
|
Keaktifan
kelas.
|
Proses
|
b.
Penanggapan atau feedback siswa terhadap penjelasan
guru.
|
Penilaian
observatif.
|
Keaktifan
kelas.
|
Proses
|
c.
Menggunakan pilihan kata,
kalimat, dan tanda baca yang baik.
|
Penilaian
observatif.
|
Rubik
Penilaian
|
Hasil
|
d.
Memiliki sikap tanggung jawab,
peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
membuat laporan hasil observasi.
|
Penilaian
observatif kinerja penulisan laporan.
|
Penilaian
dari hasil teks (paragraf) hasil observasi instan.
|
Hasil
|
e.
Mengidentifikasikan struktur
dan kaidah pembuatan laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia.
|
Penilaian
observatif.
|
Rubik
penilaian latihan.
|
Hasil
|
f.
Membandingkan teks laporan
(paragraf) hasil observasi dengan teks lainnya.
|
Membaca dan
membandingkannya.
|
Rubik
penilaian latihan.
|
Proses
|
g.
Menyusun dengan tepat laporan
(paragraf) hasil observasi baik.
|
Latihan
menyusun laporan hasil observasi.
|
Rubik
penilaian latihan.
|
Hasil
|
b.
LembarPengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Waktu
Pengamatan : Kegiatan Belajar Mengajar
Tahun
Ajaran : 2013-2014
Kelas/Semester :X/1
Mata
Pelaaran : Bahasa Indonesia
Bubuhkan tanda V
pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
|
Nama Siswa
|
Penggunaan
Diksi
|
Keefektifan
Kalimat
|
Kesesuaian
konteks
|
Keseuaian
dengan kaidah
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
1 = kurang
2
=
sedang
3 = baik
4
=
sangatbaik
c.
Pedoman
Penskoran
Aspek
|
Skor
|
Siswa menjawab pernyataan benar dengan alasan benar
|
3
|
Siswa menjawab pernyataan benar tapi
tidak didukung oleh alasan benar
|
2
|
Siswa menjawab pernyataan salah
|
1
|
SKOR MAKSIMAL
|
6
|
d.
Rubrikpenilaian
No
|
Kriteria
Penilaian
|
Skor
|
1
|
Pilihan kata
a. tepat dan sesuai
b. kurang tepat dan sesuai
c. tidak tepat dan sesuai
|
3
2
1
|
2
|
Kalimat
a. mudah dipahami
b. sedikit sulit dipahami
c. sulit dipahami
|
3
2
0
|
3
|
Ejaan dan tanda baca
a. tidak ada yang salah
b. sedikit yang salah
c. banyak yang salah
|
3
2
0
|
4
|
Penyusunan
secara tepat kaidah penulisan laporan hasil observasi.
a. tidak ada
yang salah
b. sedikit
yang salah
c. banyak yang
salah
|
3
2
0
|
Jumlah skor yang diperoleh
Skor akhir: X 100
Skor
ideal
Inderalaya, 17 November
2014
Kepala Sekolah, Guru
Mata Pelajaran
Dra. ASTINI SYARKOWI, M.Si RIZKA
PERMATA S ARI
NIP. NIM.
06021181320002
5)
Evaluasi
a.
Soal
1.
Kaidah laporan
hasil observasi terdiri dari dua, (1) berisikan pengetahuan dan wawasan untuk
pembaca, dan (2) ... ?
a)
Berisikan
pendapat orang-orang hebat.
b)
Terdapat
gambar-gambar dokumentasi.
c)
Menyajikan
fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang.
d)
Menyajikan
fakta-fakta dan opini tentang keadaan peristiwa, dan orang..
2.
Laporan hasil
observasi biasanya ditulis dalam bentuk?
a)
Skripsi
b)
Makalah
c)
Esai
d)
Desertasi
3.
Pada bagian
pendahuluan sebuah laporan observasi biasanya adalah?
a)
Latar belakang
masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian masalah, dan sistematika
pembahasan.
b)
Hipotesis.
c)
Tinjauan pustaka
dan daftar pustaka.
d)
Kesimpulan dan
saran.
4.
Jika pada karya
sastra bahasa yang digunakan adalah bahasa sastra, konotatif, atau rekaan.
Sedangkan bahasa yang bersifat lugas dan baku biasanya digunakan untuk
penulisan?
a)
Menulis anekdot
b)
Menulis surat
pribadi
c)
Menulis makalah
atau laporan
d)
Menulis puisi
5.
Bahasa atau
kalimat dalam sebuah laporan haruslah bersifat?
a)
Lugas dan
bermakna denotatif.
b)
Lugas dan
bermakna konotatif.
c)
Komunikatif.
d)
Dialogis.
b.
Kuci Jawaban
Kunci jawaban dari
soal-soal di atas adalah:
1. c). Menyajikan
fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang.
2. b). Makalah
3. a). Latar
belakang masalah, perumusan masalah, prosedur penyelesaian
masalah, dan sistematika pembahasan.
4. c). Menulis
makalah atau laporan
5. a). Lugas dan bermakna denotatif.
c.
Bobot
Bobot nilai:
Soal ke- 1 = 25, 2 =
25, 3 = 20, 4 = 15, dan 5 15.
d.
Nilai akhir
Nilai akhir merupakan nilai yang digabungkan antara
nilai proses dengan nilai hasil evaluasi (soal), kemudian diambil nilai
rata-ratanya.
Nilai Proses + Nilai Evaluasi
Nilai akhir:
2
Paragraf
observatif berdasarkan tayangan
Seyogyanya
jalan bebas hambatan merupakan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di
Jakarta. Namun pertambahan volume
kendaraan menyebabkan jalan ini tidak lagi bebas hambatan. Padat dan macet . kepadatan kendaraan juga menjadi salah satu
penyebab kecelakaan di jalan bebas hambatan. rambu batas kecepatan tidak lagi
berfungsi dengan baik . Batas kecepatan harusnya diperbarui waktu Ke waktu
sesuai dengan kepadatan kendaraan dan bagi pengemudi yang penting
adalah selalu menjaga jarak keamanan antar kendaraan. Sayangnya
kesadaran pengemudi akan keselamatan dan memtuhi lalu lintas masih sangat
kurang. Sudah seharusnya pengendara tidak sekedar memtuhi dan marga jalan namun
mereka harus melakukannya secra sadar agar resiko kecelakaan dapat dtekan.
Baccarat (online): A Beginner's Guide | Play & Win
BalasHapusBaccarat is a 안전한 바카라 사이트 game that's not only available to beginners but for players in New Jersey and Pennsylvania. There are a number of ways to play in the